Terungkap Rahasia di Balik Keberanian Tri Rismaharini, Tina Toon Semringah: Luar Biasa!

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menuturkan rahasia keberaniannya menjadi pimpinan. Kali menjadi Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini rupanya memiliki rahasia mengapa dirinya kerap berani dalam mengambil keputusan. Tak cuma itu, Tri Rismaharini juga kerap kali membawa nama Surabaya berprestasi.

Di bawah kepemimpinan Tri Rismaharini, Kota Surabaya berhasil meraih tujuh kali Piala Adipura secara berturut turut sejak tahun 2011 hingga 2017 di kategori kota metropolitan. Piala Adipura diberikan untuk kota kota di Indonesia yang berhasil menjaga kebersihan dan pengelolaan lingkungan perkotaan. Pencapaian Risma dalam Piala Adipura ini memasuki puncaknya di tahun 2016 yang berhasil menyabet Adipura Paripurna. Selain itu, Tri Rismaharini juga sempat diundang untuk bertemu Pangeran Charles.

Dengan berbagai prestasi yang disabet dari kebijakannya, Tina Toon lantas penasaran dengan rahasia keberanian Tri Rismaharani. Hal tersebut terjadi ketika anggota DPRD DKI Jakarta Tina Toon mewawancarai Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Dilansir dari kanal YouTube Rumah Bhara pada Senin (23/12), Agustina Hermanto alias Tina Toon menuturkan sejumlah pertanyaan kepada Tri Rismaharini.

Satu diantara pertanyaan itu rupanya berkaitan soal rahasia keberanian Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. "Saya penasaran dimana dimana banyak yang memimpin. Ibu dikenal sebagai pemimpin berani banget karena namanya politisi, kita tak cuma harus pintar tetapi juga harus berani. Kiatnya apa bu bisa berani?" tanya Tina Toon. Tri Rismaharini lantas menjelaskan, sepanjang niat bukan untuk kepentingan pribadi maka tak perlu ada yang ditakutkan.

"Kalau niatnya bukan untuk kepentingan pribadi tetapi untuk membantu orang lain, ngapain harus takut?," tegas Tri Rismaharini. Sontak jawaban Tri Rismaharini itu membuat Tina Toon semringah. "Jadi intinya untuk masyarakat dan rakyat ya. Luar biasa! Sukses terus bu," ungkap Tina Toon.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menolak tawaran untuk menjadi menteri Kabinet Indonesia Maju yang dipimpin Presiden Jokowi. Secara pribadi, Risma tak memungkiri bahwa sebenarnya ia rugi melewatkan tawaran untuk menjadi menteri Jokowi selama lima tahun mendatang. Meski demikian, ia mengaku ingin menyelesaikan beberapa program yang belum dituntaskan.

Risma memiliki banyak mimpi yang ingin ia selesaikan sampai tahun depan. "Sebetulnya ada mimpi yang ingin saya buat di Surabaya. Akhir akhir ini saya ingin selesaikan yang pokok dulu. Kemudian pokok kebutuhan masyarakat seperti makan, saya jamin lah meski tidak 100 persen, ya 99 persen lah harus bisa makan. Makanya ada Permakanan. Selain kita beri makan anak yatim, kita sudah beri beras untuk yatim," ujar Risma di kediamannya, di Jalan Sedap Malam, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (23/10/2019). Jika menggunakan hitungan untung rugi, ia mengakui punya keinginan menjadi menteri.

Namun, hal itu akan bertabrakan dengan komitmennya membangun dan memajukan Kota Surabaya. "Kalau saya ngomong pribadi, pasti saya ingin pergi (ke Jakarta). Maksudnya siapa yang ndak mau (jadi menteri). Kalau hitung untung rugi, saya tinggal satu tahun, sementara kalau jabatan itu baik, saya bisa lima tahun," tutur Risma. Sebelumnya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengakui bahwa dirinya memang mendapat tawaran untuk menjadi menteri di kabinet yang dibentuk Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.

Ketua Umum PDI P Megawati Soekarno Putri dan Ketua Bidang Politik dan Keamanan PDI P Puan Maharini mengajukan nama Risma sebagai salah satu menteri dari PDI P. Namun, Risma menolaknya dan ingin fokus menyelesaikan tugas sebagai kepala daerah. Penolakan itu juga pernah disampaikan Risma kepada Presiden Jokowi saat bertemu di Jakarta.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *.

*
*
You may use these <abbr title="HyperText Markup Language">HTML</abbr> tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>