Komisaris Jarang Hadiri Rapat, Siap-Siap Dicopot Erick Thohir
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menegaskan pihaknya tidak akan segan mencopot komisaris BUMN yang jarang datang saat rapat perusahaan berlangsung. Hal ini menjawab aduan Anggota Ombudsman Alamsyah Saragih terkait adanya komisaris BUMN yang rangkap jabatan dan jarang menghadiri rapat.
Dia menjelaskan, kalau kehadirannya komisaris dalam rapat tidak sesuai dengan ketentuan, lebih baik diganti saja dengan figur yang lebih kompeten.
“Kalau bisa ke depannya kalau hadirnya di bawah 50 persen diganti saja (jabatan komisaris),” ujarnya dalam wawancara bersama stasiun televisi, sebagaimana disampaikan Erick di akun Instagramnya @erickthohir, Minggu (12/7).
Menurut Erick Thohir, gaji komisaris sangat besar sehingga harusnya pekerjaannya juga sepadan. Dia ingin agar komisaris tak cuma menjabat dan ‘numpang nama’ saja.
“Gaji jadi komisaris mungkin 60 persen dari direksi, berarti kan kalau datang sekali sebulan ke kantor itu mahal banget (gajinya), jadi seyogyanya komisaris itu hadir dalam rapat,” kata dia.
Ke depannya, Erick ingin dewan komisaris juga mendapatkan penilaian secara berkala untuk memastikan kompetensi komisaris itu, apakah pantas dipertahankan atau tidak. “Saya mau ke depan yang namanya dewan komisaris juga ada review tahunan. Karena kalau tidak kontribusi, buat apa,” ujar Erick Thohir.