Berbagi Opor dengan Pasien kisah Perawat yang Tetap Bekerja Hadapi Covid-19 di Hari Lebaran
Tenaga medis adalah salah satu profesi yang tetap bekerja meski tanggalan di kalender berwarna merah atau libur. Hari Raya Idulfitri pun, ada sejumlah tenaga medis yang masih harus bekerja. Apalagi pandemi virus corona atau Covid 19 membuat tenaga medis menjadi profesi yang super sibuk.
Seperti Apit Riyadi (33), petugas medis diRumahSakitUmumDaerahatauRSUDKotaDepok, Sawangan. "Dukanya ya saya mewakili rekan rekan semua, disaat orang lain berkumpul dan bercengkrama dengan keluarga," kata Apid, Minggu (24/5/2020). "Kami wajib dan tetap melayani pasien dengan profesional karena itu tanggung jawab kami," ujar Apid yang baru dua bulan mengabdi di RSUD ini.
"Momen lebaran sangat ditunggu oleh semua orang khususnya umat muslim, tapi kami tetap melayani pasien sepenuh hati, secara profesional," timpalnya lagi. Apit menuturkan, Insya Allah semua kerja keras dan pengabdiannya menjadi bekal dan ladang pahala untuknya di kehidupan berikutnya. "Kalau sukanya itu kami merasa sangat bangga dengan profesi perawat, melayani sepenuh hati, momen bercengkrama dengan pasien saat hari raya, sesama perawat pun kami sudah seperti keluarga," imbuhnya.
Tahun tahun sebelumnya, Apit yang merupakan perantau ini selalu menyempatkan mudik untuk bertemu dengan orang tuanya di kampung halaman, Kuningan, Jawa Barat. Hal tersebut lah, yang sangat dirindukan oleh Apit saat ini dan juga petugas medis lainnya yang tetap bertugas. "Tentunya berkumpul dengan orang tua, silaturahmi dengan saudara. Bener bener momen yg ditunggu seluruh umat muslim," bebernya.
Meski begitu, dukungan semangat dari keluarga Apit yang memang kebanyakan juga berprofesi sebagai petugas medis, terus mengalir tiada henti untuknya. Apit berujar, bertugas di saat Hari RayaIdulfitriseperti pun meninggalkan banyak momen haru untuknya. "Jadi sesama perawat ini banyak yang ngirim makanan khas Idulfitri seperti opor, lontong," katanya.
"Alhamdulillah sejak kemarin kalau makanan ada dari para donatur juga, pasien pun juga. Kami sudah dianggap seperti keluarga sendiri," tuturnya. Kemudian, pria yang masih lajang ini berujar belum terbesit dalam pikirannya untuk bisa pulang ke kampung halaman. "Sementara ini belum ya karena tanggung jawab kami di rumah sakit sangat besar, jadi belum terpikirkan," katanya.
Terakhir, Apit menuturkan yang bisa ia lakukan saat ini untuk melepas rindu adalah hanya berkomunikasi dengan keluarganya melalui sambungan telepon. "Kalau komunikasi sih setiap hari ya, mereka ada rasa cemas juga, tapi saya kasih tau kalau saya baik baik saja, saya kasih informasi yang baik, biar mereka tetap tenang dengan keadaan kami yang Insyaa Allah sehat. Keluarga terus ngasih semangat," pungkasnya.