Syarat Air Bersih Secara Kimiawi
Untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh, air minum harus layak untuk dikonsumsi. Manusia memenuhi kebutuhan cairan tubuh dengan minum air. Namun, tak semua air minum layak konsumsi. Untuk itu perlu adanya jaminan keamanan untuk dikonsumsi, air harus bersih dan memenuhi syarat kualitas air yang sehat.
Air minum yang sehat harus masih mengandung mineral-mineral penting yang dibutuhkan tubuh, di antaranya Zn (seng), Fe (zat besi), Cu (tembaga), Mn (mangan), dan Cl (klorida), dalam kadar yang ditentukan. Air minum yang sehat tidak boleh mengandung logam berat beracun seperti Hg (merkuri atau air raksa), Pb (timbal), As (arsen), Cd (kadmium), dan Cr (kromium) [1].
Berdasarkan aturan tersebut, air minum layak konsumsi harus memenuhi ketiga syarat yaitu Syarat Fisik, Syarat Kimiawi, dan Syarat Mikrobiologi. Kali ini kita akan membahas lebih dalam mengenai Syarat air bersih secara kimiawi.
Syarat kimiawi berkaitan dengan derajat keasaman, kandungan mineral, dan bahan-bahan kimia lain di dalam air minum. Manurut Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) RI No.32/2017 tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Air, syarat kimiawi air bersih berbeda-beda , tergantung pada keperluannya [2].
Khusus untuk air minum, air tidak boleh mengandung zat-zat yang bisa mengganggu kesehatan manusia, seperti zat timah (Pb), karena timah sangat beracun. Oleh sebab itu, Anda tidak dianjurkan menggunakan pipa dari bahan timah.
Selain itu, syarat kimiawi lain yang harus dipenuhi adalah pH. Air minum yang baik, derajat keasamannya berada di kisaran 6,5-9,2. Jika angka pH nya kurang dari 6,5 atau melebihi 9,5, dapat menyebabkan beberapa senyawa kimia yang berbahaya bagi kesehatan [2].
Parameter Air bersih secara kimia terdiri dari: [3]
- Organik, antara lain: karbohidrat, minyak/ lemak/gemuk, pestisida, fenol, protein, deterjen, dll.
- Anorganik, antara lain: kesadahan, klorida, logam berat, nitrogen, pH, fosfor,belerang, bahan-bahan beracun.
- Gas-gas, antara lain: hidrogen sulfida, metan, oksigen.
Jadi, berdasarkan syarat air bersih secara kimia yang telah dijelaskan diatas. Bagaimana agar air aman untuk dikonsumsi? Ada beberapa sistem yang dapat diterapkan untuk mengolah air sampai dapat untuk diminum seperti dengan cara direbus, disaring SODIS (Solar Water Disinfection). Air minum yang melalui proses penyaringan bisa menjadi pilihan yang tepat. Air murni (purified water) pada umumnya bebas dari logam, bahan kimia, dan kontaminan lainnya [3].
Terlepas dari mana jenis air minum yang paling sehat, kita harus tetap bisa memenuhi asupan cairan tubuh setiap hari. Menurut Healthline, porsi minum air pada dasarnya tidak harus 2 liter atau 8 gelas dalam sehari. Kebutuhan air tiap orang berbeda-beda, tergantung kondisi kesehatan dan aktivitasnya [4].
Untuk itu agar Anda tidak khawatir dengan kebersihan serta kualitas dari air yang akan Anda minum. Percayakan semua itu dengan AQUA yang sejak tahun 1973 telah menjaga dan selalu meningkatkan kualitasnya, selalu memberikan air minum terbaik dari Sabang hingga Merauke. Dimana setiap mata air yang ditemukan, diteliti terlebih dahulu berdasarkan 9 kriteria dan 5 tahapan untuk AQUA memilih sumber mata air yang sebelumnya telah dirangkum bersama ahli geologi dan geohidrologi serta bekerjasama dengan beberapa universitas terkemuka di Indonesia[3]. Kemudian setelah sumber air telah memenuhi segala persyaratan dan tahapan, kemudian air diproses dengan sangat steril di pabrik yang berada tidak jauh dari sumber mata air dengan pipa-pipa stainless steel anti-karat, hingga pengemasan dan pendistribusiannya yang dijamin higienis [5].
Source:
- https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3394465/kenali-ciri-ciri-air-minum-yang-layak-konsumsi
- https://voi.id/lifestyle/40174/syarat-kimiawi-air-bersih-berdasarkan-permenkes-dari-sanitasi-hingga-konsumsi
- https://hellosehat.com/sehat/informasi-kesehatan/beda-jenis-air-minum/
- healthline.com/health/how-much-water-should-I-drink
- https://www.sehataqua.co.id/ciri-ciri-air-yang-aman-dikonsumsi/